Kamis, 27 Februari 2014

Posdaya Posyandu Sumberejo Mranggen Demak

Berita acara TIM KKN IKIP PGRI Semarang
Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
DPL: Dias Andris Susanto, S.pd, M.pd
Selasa, 11 Februari 2014 dan Rabu, 26 Februari 2014
Hari ini para tim KKN IKIP PGRI Semarang melaksanakan program kami yang pertama pada bidang kesehatan yaitu kegiatan pengembangan Posyandu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dusun Sendang Delik dan dusun Karangasem desa Sumberejo Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada pukul 09.00 s.d 12.00 WIB. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para kader posyandu.  Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan posyandu antara lain: pemberian vitamin, penimbangan bayi, imunisasi, pemberian makanan pendamping ASI, pencatatan perkembangan berat badan.
Tujuan program Pengembangan Posyandu adalah untuk meningkatkan minat para ibu yang memiliki balita agar rutin memberikan imunisasi kepada anaknya. Banyaknya balita yang diimunisasi di dusun Sendang Delik ada 50 anak, sedangkan di dusun Karangasem ada 40 anak. Pelaksana program pengembangan posyandu ini adalah tim KKN dan seluruh kader posyandu.     .


P2111269.JPG


Penimbangan bayi oleh kader Posyandu yang dibantu oleh mahasiswa KKN
P2111210.JPG
Pengimunisasian balita oleh kader Posyandu
P2111253.JPG
Pemberian makanan pendamping ASI.
P2111228.JPG
Pemberian vitamin oleh kader Posyandu
P2111216.JPG
Pencatatan perkembangan berat badan bayi
KELURAHAN SUMBEREJO
Pelaksana                                 :  1. Irfan Ghozali
                                                   2. Titik Muslikhati
Dosen Pembimbing                 : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pembina                                  :  Bidan Sumberejo Mranggen Demak


Minggu, 16 Februari 2014
Hari ini, kami melaksanakan program kerja kami di bidang kewirausahaan yaitu program pemanfaatan jagung menjadi bahan olahan makanan, sasaran utama kegiatan ini adalah seluruh masyarakat. Pelaksana kegiatan ini adalah seluruh tim KKN. Tujuan pelaksanaan yaitu mengajarkan kepada masyarakat sekitar agar mau membiasakan diri tidak hanya menggunakan produk instan dan mencoba untuk membuat inovasi dari apa saja yang ada di sekitar, sebagai contoh di daerah ini memiliki banyak hasil pertanian berupa jagung. Seringkali kita melihat di daerah ini jagung hanya dijual belum berupa olahan apapun, jagung menjadi macam-macam olahan makan yang diantara seperti makanan-makan ringan yang biasa di jajakan di pasar-pasar tradisonal ataupun di pasar moderen. 
Kami mencoba mencari referensi di media Internet tentang produk olahan berbahan baku jagung, tidak hanya meniru kita memiliki prinsip dan moto sendiri agar tidak merugikan orang yang telah dahulu menemukan resep olahan jagung. Prinsip kami yaitu ATM (amati, tiru dan modifikasi) mengapa demikian, karena kami sebagai kaum terpelajar tidak ingin menimbulkan ada plagiat yang dapat merugikan orang lain.
A = Amati setelah mendapatkan referensi dari berbagai sumber kita menemukan olahan makanan sederhana yaitu pastel disini pastel yang berbahan dasar terigu, telur dan lain-lain lalu kita pilih sebagai produk yang kita akan kembangkan, lalu masuk ke step berikutnya
T = Tiru kita memilih pastel sebagai olahan yang akan kita gunakan sebagai mana  telah disepakati untuk di kembangkan
M = Modifikasi, setelah deal dengan apa yang telah kita rancang tinggal kita memilih apa saja yang akan di modifikasi dalam pembuatan pastel ini, kita ganti dari terigu  menjadi tepung jagung dan kita beri paduan jangung untuk isi pastel tersebut.
Jenis olahan makanan yang kami buat da beberapa macam antara lain sebagai berikut:



1.      Pastel isi jagung

P2151593.JPG
Bahan:
1)      2 buah jagung muda
2)      ¼ kg telur
3)      ½ kg epung terigu
4)       
2.      Puding jagung
P2151599.JPG
Bahan:
1)      1 buah jagung muda
2)      2 bungkus tepung agar-agar
3)      ¼ kg gula pasir
4)      2 gelas santan cair
5)      2 helai pandan

3.      Lepet jagung
Bahan:
1)      10 buah jagung muda
2)      ½ buah kelapa
3)      10 sdm gula pasir

P2151598.JPG
4.      Susu sari jagung
P2151603.JPG
Bahan:
1)      10 buah jagung muda
2)      100 ml susu cair
3)      5 sdm gula
KELURAHAN SUMBEREJO
Pelaksana                                 :  1. Durrotun Nafiah
                                                   2. Apriliya Fitriani
Dosen Pembimbing                 : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pembina                                  :   Ketua PKK  Sumberejo Mranggen Demak




Rabu, 26 Februari 2014

Posdaya Pengobatan Gratis Batursari Mrangen Demak

PENGOBATAN GRATIS
Pelaksana: Tim KKN IKIP PGRI Semarang/2014, DPL : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pada hari Minggu, 9 Februari 2014 diadakan pengobatan gratis di kantor kelurahan Batursari. Acara pengobatan gratis ini diselenggarakan atas kerjasama gerakan kemanusiaan, kelurahan Batursari serta mahsiswa KKN IKIP PGRI Semarang. Acara berlangsung dari pukul 09.00 -15.00 WIB. Para pasien berasal dari berbagai desa yang ada di wilayah  kelurahan Batursari. Pihak panitia mendatangkan beberapa dokter untuk melayani masyarakat yang ingin berobat.
Antrian dimulai pukul 09.00 WIB, walaupun diguyur hujan, tapi hal tersebut tidak menyurutkan niat dari para pasien untuk datang dan berobat. Jumlah pasien yang hadir sebanyak 168 orang. Pasien-pasien tersebut ditangani oleh 15 dokter dari Gerakan Kemanusiaan. Dokter-dokter tersebut melayani berbagai penyakit, diantaranya penyakit gigi, batuk, pilek dan penyakit tulang. Setelah diperiksa oleh dokter, para pasien juga mendapatkan obat untuk penyakit yang dideritanya. Tidak hanya untuk berobat, dalam kegiatan ini juga diadakan suntik KB gratis untuk para ibu rumah tangga. Suntik KB ini merupakan salah satu cara untuk mendukung program pemerintah yaitu “DuaAanak Lebih Baik”.
Acara pengobatan gratis ini diselenggarakan karena adanya keprihatinan dan kepedulian dari pihak penyelenggara atas masalah kesehatan masyarakat. Pada umumnya masyarakat kurang mempedulikan pentingnya kesehatan bagi tubuh mereka. Rasa kurang peduli tersebut dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung. Diadakannya acara pengobatan gratis ini diharapkan mampu memberikan bantuan pengobatan kepada para warga yang kurang mampu.
Melihat antusias warga yang begitu luar biasa, membuat penyelenggara merasa senang telah megadakan acara pengobatan gratis. Kesadaran akan kepedulian sesama manusia lah yang membuat acara ini bisa terselenggara dengan lancar. Acara pengobatan gratis di kelurahan Batursari ini seharusnya bisa dijadikan contoh bagi desa-desa yang lain untuk menyelenggarakan hal serupa. Semoga acara pengobatan gratis dapat terselenggara kembali di waktu mendatang.



Posdaya Belajar Ketrampilan Batursari Mranggen Demak

BELAJAR KETERAMPILAN
Pelaksana: Tim KKN IKIP PGRI Semarang/2014, DPL : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pada hari Minggu, 16 Februari 2014 para mahaiswa KKN IKIP PGRI di kelurahan Batursari mengadakan pelatihan pembuatan keterampilan kepada anak-anak. Kegiatan tersebut berlangsung  di posko KKN IKIP PGRI yaitu di Pucang Gading, RT 2 RW 10 Kelurahan Batursari, Mranggen. Para peserta yang hadir umumnya adalah siswa dari sekolah dasar, yaitu dari umur 6-12 tahun.  Sebanyak 40 anak dari lingkungan RW 10 Pucang Gading mengikuti kegiatan ini. Mereka pada umumnya membawa kaleng atau botol plastik bekas  dari rumah.
Pelatihan yang bermodalkan barang-barang bekas tersebut berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB. Saat pelatihan tersebut anak-anak dilatih untuk membuat kerajianan tangan dari kaleng bekas, botol air mineral beserta tutupnya, serta kain flanel yang disediakan oleh penyelenggara. Kaleng-kaleng bekas yang dibawa pada umumnya dibuat kerajinan berupa tempat alat tulis, kain flanel digunakan untuk gantungan kunci, tutup botol digunakan untuk tempat sampah, sedangkan botolnya digunakan untuk lampion.
Setelah dilatih, anak-anak langsung membuat kerajianan tangan tersebut. Mereka sangat antusias karena baru pertama kali mengikuti kegiatan pelatihan seperti ini. Bagi mereka, kegiatan seperti sini angatlah menarik hal tersebut dikarenakan selain belajar mereka juga dapat berkreasi. Selama pelatihan tersebut, anak-anak telah mengahsilkan beberapa karya, diantaranya ada tempat pensil, miniatur mainan, serta gantungan kunci.
Selain untuk mengisi waktu luang, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengasah kreatifitas anak. Hari minggu yang biasanya digunakan untuk bermain saja kini bisa digunakan untuk bermain sambil belajar kerajinan. Karya-karya tersebut tidak menutup kemungkinan pula bisa menghasilkan uang. Hasil karya-karya tersebut bisa dipasarkan melalui online atau secara langsung.

























Minggu, 23 Februari 2014

Posdaya Workshop Sosialisasi KKN Posdaya Mranggen Demak



WORKSHOP POSDAYA DI KECAMATAN MRANGGEN  KABUPATEN DEMAK
KKN IKIP PGRI SEMARANG
Peran Posdaya dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Pada hari Rabu, 19 Februari 2014 diadakan workshop pos daya KKN IKIP PGRI Semarang di kantor kecamatan Mranggen, Demak.  Acara dimulai pukul 10.00 WIB, dengan menghadirkan dua pembicara yaitu Puji Prasetyaningtyas selaku kepala UPT Bapermas KB Mranggen dan Ir. Suwarno selaku Ketua LPPM  PGRI Semarang. Peserta yang hadir terdiri dari masyarakat Mranggen serta khususnya para ibu lurah dari berbagai kelurahan yang ada di kawasan Mranggen.
Selain narasumber, hadir pula Bapak Camat Mranggen, yaitu Anang Badrul Kamal, S.Sos.,M.Si yang berkesempatan memberikan sambutan sebagai pembuka acara, serta Bapak Dias Andris Susanto, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbung lapangan wilayah kecamatan Mranggen. Dalam sambutannya, Bapak Anang Badrul Kamal menyampaikan bahwa  tema KKN IKIP PGRI Semarang untuk tahun 2014 adalah Posdaya Kabupaten Layak Anak. Posdaya untuk mendukung kota layak anak adalah pengembangan pos pemberdayaan keluarga untuk mewujudkan kota atau kabupaten  layak anak.
Menekankan hal tersebut, Bapak camat mengungkapkan bahwa tugas mahasiswa KKN IKIP PGRI Semarang adalah membangun Posdaya, jika memang di desa tersebut belum ada Posdaya. Akan tetapi, jika di desa tersebut telah ada Posdaya, maka mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengembangkan Posdaya yang telah ada. “yang dibutuhkan untuk membuat atau mengembangkan Posdaya adalah niat dan semangat dari semua pihak yang terkait”, ujar Bapak Anang di ujung sambutannya tersebut.
Selanjutnya, sambutan dari Bapak camat diperinci oleh salah satu pembicara yang hadir yaitu Ibu Puji Prasetyaningtyas. Kepala UPT Bapermas KB Mranggen ini membicarakan tentang Posyandu Model. Posyandu model ini mencakup bukan hanya sekedar Posyandu tetapi juga mencakup program-program lain seperti BKB, BKL, BKR, Priyo Utomo, PHBS dan UPPKS. Program-program tersebut merupakan program yang bertujuan untuk mensejahterkan keluarga.
Kesejahteraan keluarga bisa terlihat dari terjaminnya kesehatan, terjaminnya ekonomi keluarga serta pemahaman tentang pendidikan remaja. Program-program yang dicanangkan ini memiliki tujuan untuk mensejahterakan keluarga, akan tetapi para masyarakat kurang memiliki kesadaran untuk melakukan realisasi dan pengembangan dari program tersebut. Seperti contohnya kurang sadarnya para ibu-ibu untuk mengikuti kegiatan posyandu, kurangnya pendidikan kepada remaja sehingga terjadi kenalakan remaja (free seks, narkoba), serta tidak ada minat untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada di daerah.
“Sebetulnya, desa-desa di kawasan kecamatan Mranggen memiliki potensi ekonomi berbeda-beda yang bisa dikembangkan sebagai usaha, akan tetapi para masyarakat tidak mau berusaha untuk mengembangkan hal tersebut”, ujar ibu Puji. Pelatihan-pelatihan tentang keterampilan juga sudah sering dilaksanakan, akan tetapi hal tersebut hanya bertahan sementara waktu saja. Masyarakat beralasan bahwa mereka mempunyai kendala, yaitu tentang cara pemasaran dan modal yang cukup. Selaras dengan Bapak camat, ibu Puji juga menuturkan bahwa yang dibutuhkan untuk mengembangkan desa dan membebtuk keluarga sejahtera adalah niat dan semangat dari pihak-pihak yang terkait.
Ir. Suwarno selaku Ketua LPPM IKIP PGRI Semarang menyampaikan bahwa harus ada tindakan dalam setiap perencanaan. Mahasiswa KKN IKIP PGRI Semarang, diharapkan mampu belajar dan bekerja di lingkungan masyarakat sesuai dengan hakikat KKN itu sendiri. Pada kesempatan tersebut, Ir. Suwarno lebih banyak menyampaikan mengenai hakikat anak dan hak-hak anak. Beliau menyampaikan bahwa anak adalah manusia yang masih dalam kandungan untuk kepentingannya sampai umur 18 tahun (0-18 tahun). Seiring dengan perkembangan waktu, maka berbeda pula cara memperlakukan anak-anak. Hal mengenai anak telah dituangkan dalam undang-undang tentang perlindungan anak nomor 23 tahun 2002.
“Anak-anak memiliki tiga hak, yaitu hak profisi, hak proteksi dan hak partisipasi,” ujar Ir. Suwarno. Pembentukan Posdaya terdiri dari empat bidang yaitu bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan pengelolaan lingkungan. Perlu ditekankan lagi bahwa pembentukan posdaya bukanlah kepentingan mahasiswa KKN saja, melainkan untuk seluruh warga Indonesia.
Pelaksana                                 :  Pengurus Korcam Mranggen
Dosen Pembimbing                 : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pembina                                  : Camat Mranggen ( Anang Badrul Kamal, S.Sos.,M.Si)

Posdaya Posyandu Brumbung Mranggen Demak



KKN IKIP PGRI Semarang
POSDAYA/ POSYANDU
Pagi ini adalah hari pertama kita melaksanakan program kerja kami yaitu posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Februari 2014 di RW 02. Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di rumah bapak Idris , kegiatan ini dipandu oleh ibu bidan Laily Nur S sebagai bidan desa. Kegiatan posyandu ini diikuti oleh para balita yang ada di sekitar RW 02. Dengan adanya kami posyandu tersebut menjadi lebih terbantu karena posyandu di desa Brumbung sangat kekurangan kader, dan disini kami berperan sebagai kader untuk membantu dalam pendataan peserta posyandu, penimbangan serta pemberian vitamin. Dalam pemberian makanan untuk para balita yang datang dulunya hanya memberikan roti biskuat, setalah adanya kami, makanan yang diberikan untuk para balita kami berikan variasi berupa bubur kacang ijo dan buah pepaya.
Dalam kegiatan ini para balita didata satu persatu  kemudian ditimbang, timbangan yang digunakan dalam posyandu tersebut ada dua yaitu timbangan ayunan dan timbangan berdiri. Setelah didata dan di timbang  para balita diatas umur 6-12 bulan mendapatkan vitamin A yang berwarna biru, sedangkan balita diatas umur 1-5 tahun mendapatkan vitamin yang berwarna merah. Tidak hanya mendapatkan vitamin yang berwarna biru, balita yang berumur kurang dari 1 tahun juga mendapatkan suntikan imunisasi. Setelah diberikan vitamin A dan suntikan imunisasi para balita mendapatkan makanan kecil yaitu berupa jajanan bergizi seperti: bubur kacang ijo dan pepaya.
Posyandu di desa Brumbung merupakan upaya untuk meningkatkan kesahatan para balita yang ada di desa Brumbung. Suasana diposyandu tersebut sangat ramai dimulai dari balita yang menangis saat ditimbang, ada yang sangat antusias. Seorang ibu harus dapat menjaga serta merawat anak-anaknya agar tetap sehat. Melalui kegiatan posyandu balita akan sehat kuat dan menjadi dambaan keluarga.
Seorang ibu harus rutin mengikuti posyandu agar kesehatan bayi terus terkontrol, daya tahan tubuh serta berat badan badan bayi juga akan terjaga, jika ibu rutin mengajak anak-anaknya posyandu. Posyandu berakhir pada pukul 11.00 WIB. Balita yang datang pada posyandu tersebut berjumlah 40 balita. Setelah selesai kegitan tersebut kami membantu membereskan peralatan yang digunakan pada saat posyandu. Setelah itu kami pulang dan melanjutkan kegiatan selanjutnya.





KELURAHAN BRUMBUNG
Pelaksana                                 :  1. Linda Juliani Pratiwi
                                                   2. Megawati
Dosen Pembimbing                 : Dias Andris Susanto, S.Pd.,M.Pd
Pembina                                  : Camat Mranggen ( Anang Badrul Kamal, S.Sos.,M.Si)